Kamis, 12 Maret 2015

Kutipan novel RINDU by Tere Liye



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU26cK6Idmwnf8Q6wGvLglVXCzLb8oBrWfMWzbl5HSuP-riE_szQNOzcmKrAwR18e-Qr1HdSYhllGqfhsuP_xxvoBxSz0Qr6RuQCjjemSSaE9XD65Xb5JvGWr0caxmxxAH46BVdvEknqun/s1600/C360_2014-10-31-12-48-39-525.jpg 
·       DOA adalah sumber kekuatan yang tidak terbayangkan.
·       Kesibukan selalu membantu orang-orang yang sedang dalam keadaan galau
·       Hingga maut berbaik hati menjemput, untuk menghapus seluruh perasaan yang sudah terlanjur tumbuh. Selamat tinggal
·       Kenapa?! Bukankah ia berjanji akan menutup semua pintu yang membuatnya teringat kembali? Bukankah ia sudah bersumpah akan melupakannya?
·       Terbenam dalam pusaran kelam=PATAH HATI
·       Setiap perjalanan selalu disertai pertanyaan-pertanyaan
·       Kau masih muda. Perjalanan hidupmu boleh jadi jauh sekali, nak. Hari demi hari, hanyalah pemberhentian kecil. Bulan demi bulan, itupun sekedar pelabuhan sedang. Pun tahun demi tahun, mungkin itu bisa kita sebut sermaga transit besar. Tapi itu semua sifatnya adalah pemberhentian semua. Dengan segera kapal kita berangkat kembali, menuju tujuan yang PALING HAKIKI
·       Maka, jangan pernah merusak diri sendiri. Kita boleh jadi benci atas kehidupan ini. Boleh kecewa. Boleh marah. Tapi ingatlah nasehat lama, TIDAK PERNAH ADA PELAUT YANG MERUSAK KAPALNYA SENDIRI
·       Semua akan baik-baik saja
·       Kita keliru sekali jika lari dari sebuah kenyataan hidup
·       Kalau kau berusaha lari dari kenyataan itu, kau hanya menyulitkan diri sendiri. Ketahuilah, semakin keras kau berusaha lari, maka semakin kuat mencekeramnya. Semakin kencang kau berteriak melawan, maka semakin kencang pula gemanya memantul, memantul, dan memantul lagi memenuhi kepala
·       Cara terbaik menghadapi masa lalu adalah dengan dihadapi. Berdirilah gagah. Mulilah dengan damai menerim masa lalu
·       Peluk semua kisah itu. Berikan tempat terbaik dalam hidupmu
·       Disiram oleh waktu, dipoles oleh kenangan baru yang lebih bahagia
·       Ketahuilah, saat kita tertawa, hanya kitalah yang tahu persis apakah tawa itu bahagia atau tidak. Boleh jadi kita sedang tertawa dalam seluruh kesedihan.
·       Saat kita menangispun sama, hanya kita yang tahu persis apakah tangisan itu sedih atau tidak. Boleh jadi kita sedang menangis dalam seluruh kebahagiaan. Orang lain hanya melihat luar.
·       Kitalah yang tahu persis setiap perjalanan hidup yang kita lakukan. Karena sebenarnya yang tahu persis apakah kita bahagia atau tidak, tulus atau tidak, hanya diri kita sendiri.
·       Kita hanya perlu merengkuh rasa damai dala hati kita sendiri
·       Hanya Allah yang tahu
·       Selalulah berbuat baik
·       Berhenti lari dari kenyataan hidupmu
·       Lihatlah kemari wahai gelap malam. Lihatlah seorang yang selalu pandai menjawab pertanyaan orang lain, tapi dia tidak pernah bisa menjawab pertanyaan sendiri.
·       Lihatlah kemari wahai lautan luas. Lihatlah seorang yang selalu punya kata bijak untuk orang lain, tapi dia tidak pernah bisa bijak untuk dirinya sendiri.
·       Selalu menyakitkan saat kita membenci sesuatu. Apalagi jika itu ternyata membenci orang yang seharusnya kita sayangi.
·       Kita sebenarnya sedang membenci diri kita sendiri saat membenci orang lain.
·       Karena keadilan Allah selalu mengambil bentuk terbaiknya, yang kita tidak selalu paham
·       Kita memutuskan memaafkan seseorang karena kita berhak atas kedamaian didalam hati
·       Kau berhak atas kedamaian di HATIMU
·       Mulai membuka lembaran baru yang benar-benar kosong. Butuh waktu untuk melakukannya
·       KEMATIAN adalah urusan yang tidak pernah bisa ditunda ataupun dimajukan
·       Hidup ini ternyata dekat sekali dengan kematian. Tidak pernah ada yang tahu kapan maut menjemput.
·       Hidup ini sesungguhnya adalah antrean panjang menunggu kematian. Semua makhluk yang bernyawa besok lusa pasti mati.
·       Lahir dan mati adalah TAKDIR ALLAH. Kita tidak bisa mennda, maupun memajukan walau sedetik
·       Amat terlarang bagi seorang muslim mendustakan takdir Allah
·       Allah memberi apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Segala sesuatu yang kira anggap buruk, boleh jadi baik untuk kita. Sebaliknya, segala sesuatu yang kita anggap baik, boleh jadi amat buruk bagi kita.
·       Mulailah menerima dengan lapang hati. Karena kita mau menerima atau menolaknya, dia tetap terjadi. Takdir tidak pernah bertanya apa perasaan kita, apakah kita bahagia, apakah kita tidak suka.
·       Biarlah WAKTU mengobati seluruh kesedihan
·       Hari demi hari akan menghapus selembar demi lembar kesedihan. Minggu demi minggu akan melepas sepapan demi sepapan kegelisahan. Bulan, tahun, maka akan rontok sudahlah bangunan kesedihan didalam hati. Biarlah waktu yang mengobatinya, maka semoga kita mulai lapang hati menerimanya. Sambil terus mengisi hari-hari dengan baik dan positif.
·       Dalam Al-Quran, ditulis dengan sangat indah, minta tolonglah kepada sabar dan shalat.
·       Sabar bahkan penolong paling dahsyat.
·       Dan shalat, itu juga penolong terbaik tiada tara.
·       Memiliki harapan, memiliki doa. Sungguh beruntung orang-orang yang sabar dan senantiasa menegakkan shalat.
·       Lihatlah wajahnya, dua hari lalu redup, malam ini samar mulai terang
·       Kau pemuda malang yang terpagut harapan, terjerat keinginan memiliki, dan terperangkap kehilangan seseorang yang kau sayangi. Harapan itu belum padam, sejauh apapun kau pergi. Pun keinginan memiliki itu belum punnah, sekuat apa pun kau mengenyahkannya. Dan terakhir, kehilangan itu justru mulai mewujud dan nyata. Setiap hari, semakin nampak wujudnya, semakin nyata kehilanganya
·       CINTA SEJATI adalah melepaskan. Semakin sejati perasaan itu, maka semakin tulus kau melepaskannya
·       Lepaskanlah, Septya. Maka besok lusa, jika dia adalah cinta sejatimu, dia pasti akan kembali dengan cara yang mengagumkan. Ada saja takdir hebat yang tercipa untuk kita. Jika dia tidak kembali, maka sederhana jadinya, itu bukan cinta sejatimu.
·       Hey, Septya, kisah-kisah cinta dalam buku itu, di dongeng-dongeng cinta, kisah-kisah cinta, atau hikayat orang tua, itu semua ada penulisnya, tapi Kisah cinta kau, siapa penulisnya? Allah. Penulisnya adalah pemilik cerita paling sempurna di muka bumi.
·       Meyakini bahwa kisah kau pastilah yang terbaik yang dituliskan.
·       Janganlah merusak diri sendiri. Selalu pahami, cinta yang baik selalu mengajari kau agar menjaga diri. Tidak melanggar batas, tidak melewati kaidah agama
·       Cinta itu ibarat bibit tanaman. Jika dia tumbuh ditanah yang subur disiram dengan pupuk pemahaman yan baik, dirawat dengan menjaga diri, maka tumbuhlah dia menjadi pohon yang berbuat lebat dan lezat. Tapi jika bibit itu tumbuh ditanah  yang kering, disiram dengan racun maksiat, dirawat dengan jelek, maka tumbuhlah dia menjadi pohon meranggas berduri, berbuah pahit
·       Jika hrapan dan keinginan memiliki itu belum tergapai, belum terwujud, maka teruslah memperbaiki diri sendiri, sibukkan sengan belajar.
·       Dan kelebihan kau paling utama adalah berbuat baik terhadap siapapun. InsyaAllah, besok lusa, Allah sendiri yang akan menyingkap misteri takdirnya.
·       Jikapun kau akhirnya tidak memiliki dia, besok lusa kau akan memperoleh pengganti yang lebih baik
·       Sakit memang, tapi harus dilakukan

0 komentar:

Posting Komentar