Kamis, 27 Oktober 2016

Selamat Ulang Tahun ke-20 Sabahat Penaku




            Selamat malam Kota Semarang dengan kesibukannya!
            Sudah lama rasanya tak menulis di blogger lagi ya, maklum lah kesibukan dan niat yang kurang membuatku meninggalkan kegiatan menyenangkan ini. Dan kali ini aku akan menceritakan sebagian dari pejalanan hidupku.
            Aku mempunyai sahabat pena, ya tentu saja kita saling mengirim surat, tapi itu dulu tidak sekarang. Sahabatku ini namanya Putri Berlianda kelahiran Padang Sumatra Barat, orang minangkabau tulen. Kota yang kaya akan masakan Padang dengan bumbu khasnya. Aku berkenalan dengannya lewat Majalah Bobo, itu loh majalah anak-anak yang ada tokoh “Paman Gembul yang suka wortel”. Yah, aku berlangganan Majalah Bobo sejak kelas 4 SD sampai SMP kelas 3. Lama yaa.. tapi aku baru berani mengirim surat ke Bobo kelas 6 SD. Senangnya surat pertama aku di posting di majalah. Disitu tertera tulisan kalau aku mencari sahabat pena, siapapun laki-laki atau perempuan tak masalah bagiku. Tak lupa juga kusertakan alamat rumahku. 

            Setelah postingan itu, banyak surat dari berbagai teman berbagai daerah dari sabang sampai merauke yang datang kerumah. Contohnya dari Papua, Manado, Makassar, Medan, Aceh, Bandung, Bogor, Bali dll. Tetapi ada 1 surat yang membuatku tertarik untuk berteman lebih dalam dengannya. Seorang perempuan yang sebaya denganku, dia lahir di tanggal sekarang, 27 Oktober 1996 selisih 2 bulan denganku. Hal pertama yang membuatku terkesan dengannya yaitu ketika dia berkirim surat dia selalu menanyakan banyak hal tentangku, dia sendiri juga bercerita banyak tentang dirinya. Jika percaya, kertas folio habis berlembar-lembar buat dia tulis dan dikirim ke aku. Setelah beberapa kami berkirim surat, kami mulai bertukar alamat facebook, bertukar foto. Dia berkacamata, punya adik perempuan, dia suka sekali sama bidang kepramukaan, hal yang tidak aku sukai haha...

            Bulan demi bulan kami lewati dengan saling berkirim kabar, aku yang sering bertanya mengenai indahnya Kota Padang hingga saat ini aku mempunyai keinginan traveling kesana. Pernah kami saling bertukar kado. Saat aku berulang tahun dia memberiku kado gantungan kunci couple dengan gambar kucing, lucu banget. Yang satu berwarna hitam dan yang satu warnanya putih. Dan katanya yang hitam dia yang putih aku. Terharu saat dapet kado pertama yang di kirim pak pos. Terimakasih pakpos :D aku juga pernah memberinya tempat pensil bludru, aku sama ibuku yang bikin.. semoga tetep disimpan ya walau jelek hehe. Ulang tahun aku yang berikutnya dia memberiku kado lagi, yaitu sebuah boneka kecil yang dibungkus tabung, warnanya cream. Lucu banget! Makasih bib, love ya!
            Berjalannya usia, saat kami SMA mulai disibukkan oleh kegiatan kami masing-masing hingga kami jarang berkirim surat. Hingga kami lulus SMA dan aku diterima di salah satu perguruan tinggi negeri di Semarang. Sebenarnya aku menyesali hal ini, ketika aku mendengar cerita bahwa dia akan pergi ke Negri Sakura untuk 3 tahun. Sedih sebenernya karna kami juga belum sempat untuk bertemu, saling bercerita lebih banyak. Tetapi disisi ain aku turut bahagia karna disana dia ingin mencapai cita-citanya. Walaupun aku tahu, dia harus beradaptasi kembali dengan lingkungan barunya. Dan untuk 3 tahun di Jepang itu bukan waktu yang sebentar. Saat itu dia mengabariku lewat via messenger. Aku hanya bisa berkata “hati-hati, aku akan merindukanmu”. Jujur, aku menangis membaca pesannya, saat itu pula rasanya aku jengkel dan sedih. Sudah bertahun-tahun kami berteman, saling bercerita, saking menahan rindu, tetapi untuk bertemu saja belum bisa dan sekarang dia justru pergi lebih jauh, bukan luar pulau lagi, sudah luar negeri namanya.
            2 minggu setelah dia tiba di Jepang dia jarang memberi kabar, kupikir dia telah lupa denganku, tetapi bulan berikutnya dia mengabariku bahwa memang dia harus beradaptasi disana. Aku pun bisa memaklumi hal itu. Komunikasi kami berlanjut hingga detik ini melalui via messenger, sesekali kami videocall dan berkirim foto apa yang kami lakukan. Aku paling senang jika dia bercerita tentang indahnya Jepang, mengirimkan foto-foto tentang Negeri Sakura. Tapi yang paling penting dia baik-baik saja disana. Jika berbicara tentang kedekatan kami, kami ini dekat sekali. Saat aku galau, sedih, senang aku bercerita padanya, begitu pula sebaliknya.
            Sempat terfikir olehku bahwa aku ingin pergi kesana agar bisa bertemu dengannya. Tapi itu masih harapan, yang selalu kusemogakan. Atau jika memang belum rejekinya, aku berharap setelah 3 tahun bekerja disana dia menyempatkan diri untuk menemuiku di tanah Jawa, dan ini yang selalu kami semogakan. Sedih rasanya harus menahan rindu selama kurang lebih 8 tahun ini, saling bertukar pikiran, tetapi untuk bertemu belum bisa.
            Dan hari ini adalah 20 tahun sudah dirinya hidup di dunia. Menikmati pahit manisnya hidup. Di hari ini pula diberanda facebooknya bertaburan doa yang memanjatkan kebahagiaan untuknya. 

Dariku, sahabatmu belum pernah bertemu denganmu, yang sedang menangis karena rindu padamu ini masih ingat ini hari apa. Hari yang sangat penting bagimu. Hari dimana 20 tahun yang lalu pertama kalinya kamu menghirup nafas didunia ini. Datang didunia yang mungkin indah apada awal dan akhirnya. Tapi pada perjalanan untuk mencapai akhir selalu banyak kerikil-kerikil kecil yang selalu dapat membantumu menemukan jati dirimu. Membantumu untuk selangkah lebih dewasa dan selalu tegar dalam menghadapi hidupmu. Aku berharap dengan kamu yang jauh saat ini kamu dapat menjaga dirimu baik-baik disana, meraih apa yang kamu impikan saat ini. Berkerja keraslah, aku hanya bisa membantu doa dari sini. Dan semoga kita segera dipertemukan oleh Sang Pemberi Hidup. Mungkin cerita yang diatas hanya cerita yang akan berlalu untukmu, tetapi kisah yang kutulis saat ini adalah salah satu perjalan hidup terbaikku. Aku memang tidak pernah menjabat tanganmu dan mengucapkan selamat ulang tahun secara langsung tapi semoga doaku ini tersampaikan.

Sapenmu,
Septya fn

0 komentar:

Posting Komentar